1. Telepon internal (interkom kabel) di banyak rumah sakit tidak dipasang satu untuk setiap tempat tidur.

2. Beberapa pasien yang sakit parah tidak dapat pergi ke bawah tanah ke tembok untuk melakukan panggilan telepon.Dia hanya memiliki kemampuan untuk menekan dengan santai.

3. Jika dokter (perawat) yang bertugas sedang berkeliling bangsal atau sedang sibuk untuk sementara waktu, maka pasien sama sekali tidak dapat memanggil dokter (perawat) sehingga rawan kecelakaan atau keterlambatan pertama kali untuk penyelamatan.

4. Sejak rumah sakit dirawat inap, maka pihak rumah sakit telah memungut biaya pendampingan pasien, tetapi sebenarnya pihak rumah sakit belum memberikan pendampingan, hal tersebut tidak dapat dibenarkan.Jika terjadi kecelakaan, rumah sakit selalu berada di pihak yang tidak menguntungkan.Tidak mungkin ada orang yang meninggalkan pos 100% untuk sementara selama jam kerja.Tentu saja, tidak mungkin menjawab telepon kabel pasien saat ini.Padahal, masalah tersebut bisa diatasi dengan memasang 1-2 receiver di koridor area rawat inap.

5. Perlu ditekankan bahwa persaingan di rumah sakit sudah sangat ketat.Praktik dan manajemen pengawalan internasional sangat mementingkan nilai orang.Kehidupan nyata dipertaruhkan!Sederhananya, jika tidak ada perbedaan antara suasana yang dirasakan pasien saat pasien pergi ke rumah sakit dan menarik sapi ke dokter hewan, bagaimana rumah sakit bisa mendapatkan pijakan dalam persaingan?

Adapun instalasi dan penggunaannya yang sederhana, tidak tertandingi oleh panggilan kabel.Rumah sakit dan stasiun layanan medis yang telah direnovasi, dan unit medis yang tidak memiliki peralatan komunikasi dokter-pasien (unit tersebut umumnya tidak mencadangkan pemasangan kabel dari aspek konstruksi dan dekorasi) sebaiknya memasang sistem tersebut.